Pengalaman Menginap di Hotel EDC UUM (Universiti Utara Malaysia)

 


Assalamualaikum,

Hallo, nyicil yaaa sharing soal tulisan yang berbau UUM (Universiti Utara Malaysia) yang pada Juli lalu saya kunjungi bersama keluarga, sekaligus nengok si sulung.

Hotel EDC UUM memang diperuntukkan untuk keluarga mahasiswa Universiti Utara Malaysia. Saat berniat untuk ke Sintok, Kedah, hal pertama yang dilakukan salah satunya adalah booking kamar hotel di EDC UUM sekitar Rp 400 ribuan, gak sampai Rp 500 ribu.

Si sulung yang booking langsung ke hotelnya dan lokasi memang tidak jauh dengan area kampus yang maha luas itu. Jika ke Sintok, kita akan diberikan pemandangan yang menyenangkan dan enak dipandang mata, karena memang masih banyaknya pepohonan dan hutan kecil. Tempatnya sepi, bersih dan anteng banget, gak ribet.

Baca:
- Liburan 3 Hari, 3 Kota dan 2 Negara, Bisa!
- Ngebolang ke Malaysia, Thrifting Sepatu Onitsuka Tiger cuma Rp 150 Ribu
- Berkunjung ke Oman, Negara dengan Kurs Rp 40 Ribu

Lantaran landing di Penang sore, dan hujan pula, saya, paksu, serta si trio mamat (3 anak laki yang ganteng banget) tiba di Sintok itu pada malam hari. Di Penang ternyata juga macet jika hujan dan pas jam pulang kerja. Perjalanan Penang-Sintok kurang lebih 3 jam.

Masuk area hotel dari kejauhan terlihat gedung di antara pepohonan. Lalu parkir mobil (mobil kita sewa seharian, lepas kunci) kita masuk dari arah samping. Keluar mobil disambut dengan taman di tengah area outdoor. Sebelah kiri ada beberapa aula, sepertinya untuk disewa. Ke arah kanan menuju lobi hotel.



Terlihat tulisan Welcome EDC UUM Hotel. Masuk lobi, sepi, hanya ada beberapa orang yang sedang duduk. Di tengah ada petugas front office yang siap membantu. Ada beberapa buku kecil berisi tentang wisata di Malaysia juga peta dan soal wisata Penang. Saya mengambil lalu membacanya. Terbilang lengkap informasinya, cetakannya bagus dan kertasnya juga bagus. Meski pada akhirnya orang-orang akan membuang buku kecil itu (setelah dirasa infonya cukup), tapi Malaysia mencetaknya dengan serius, nggak asal. 

Lobi EDC UUM Hotel



Di sebelah kanan meja front office ada ruangan kecil dan di etalase ada makanan kecil seperti permen, snack, cokelat, ternyata itu mini market. Tapi isinya nggak penuh, dan nggak ada pula penjaganya.

Kita mendapatkan kamar di lantai 3. Menuju lift, yang terletak di samping hotel. jadi keluar lobi dulu dan ke arah awal kita masuk lalu belok kanan. EDC UUM terbilang bangunan lama, saat gelap itu lumayan spooky ya, karena sepi banget.

Masuk kamar langsung disambut dengan aroma ruangan yang lama tidak dipakai (tahukan kayak gimana). Karena memang EDC UUM ini ramainya hanya ketika mahasiswa akan di wisuda saja. Selebihnya tamu yang datang itu hanya sedikit.

Di samping kiri toilet, samping kanan lemari baju. Lalu kasur twin, ada air mineral 2 botol, ketel memasak air juga kopi sachet dan teh, lalu TV cembung (jadul banget), ada meja setrika beserta setrikaanya. Lumayanlah. Yang menganggu saya hanya aroma kamar lama yang jarang ditinggali. Nggak nyaman aja gitu.




Terus toiletnya juga nggak gitu bersih, gak disediakan handuk, sabun dan odol. Jadi harus dibawa sendiri ya dari rumah. Dan tentunya kita tanpa breakfast.

Lagian memang nggak ada niat sarapan di hotel karena kita udah ada rencana di pagi harinya akan keliling UUM sekaligus mampir ke kantin kampus. Karena luas, kantinnya banyak banget dan harganya tergolong murah karena harga mahasiswa kali ya.

Baca:
9 Hikmah #DirumahAja Karena Wabah Covid-19
- Ke Gunung Uludag Turki, Indahnya Kota Bursa
6 Hal yang Perlu Diwaspadai Jika Pergi ke Luar Negeri
Ke Turki Lebih Baik Membawa Dolar US, Lira atau Rupiah?
Penerbangan Panjang ke Turki 





Lalu jam 10.00 pagi kita check out karena siap-siap mau ke Hatyai, Thailand. 

Semoga Bermanfaat



No comments