Pengalaman Rekam Biometrik untuk Umroh, Simple dan Cepat

Foto: AAL (Umroh 2011)

Melakukan rekam biometrik umroh bagi jemaah banyak yang bilang merepotkan. Pasalnya, peraturan yang dimulai sejak 2018 ini merepotkan bagi jemaah yang tinggal di pedesaan. Taukan bagaimana Indonesia, masih banyak wilayah yang infrastrukturnya memprihatinkan, kasian bagi jemaah yang sudah berumur harus berjauh-jauh melakukan rekam biometrik. Masih jadi pro dan kontra ini.
Baca:
Belanja di Pasar Modern Intermoda BSD Integrasi keStasiun Cisauk
Pengalaman Berobat Tumor di Dr Paulus W Halim BSD City
- Cara Daftar Haji di Kabupaten Tangerang


Jadi gini genks, sebenarnya sejak dulu rekam biometrik dilakukan di embarkasi haji tempat calon jamaah wajib berkumpul. Ini berbeda dengan calon jamaah umroh yang tidak diwajibkan berkumpul di embarkasi. Selama ini, jamaah Indonesia umroh harus melakukan rekam biometrik begitu tiba di Arab Saudi. Kini untuk mengurangi antrean di Arab Saudi, rekam biometrik dilakukan sebelum mereka berangkat.


Biometrik adalah karakteristik manusia yang menyusun identitas seseorang  meliputi rekam sidik jari, mata, dan dokumen penting lainnya. Nggak lama emang, tapi bagi yang bekerja kantoran dan tinggal di daerah itu Pe Er banget untuk meluangkan waktu.

Waktu saya umroh pada 2011, proses pergi umroh nggak seribet tahun ini. Mungkin lantaran dulu proses dokumen dan lainnya diurus kantor. Nah, Insya Allah tahun ini saya akan umroh lagi. Untuk rekam biometrik, pihak travel meminta foto paspor, bagi yang punya dua kata nama di paspor (Alia Fathiyah) harus diganti dulu dengan tiga nama (Alia Fathiyah Musjby), pake nama bokap.


Prosesnya cepet juga.

Pagi saya kirimkan foto paspor, siangnya langsung dapat kabar kalau esok harinya harus biometrik jam 10.15 pagi di Epiwalk, Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan. Tertulis, harus sampai 15 menit lebih awal dari jadwal, which is jam 10.00 ye.

Penting Dibaca:
Jadi travelmate yang menyenangkan itu gampang
Beli Cokelat Murah di Singapura bukan di Muastafa center
- Cari Tas Murah di Batam, ada yang Rp 100 ribu
Cara ke Singapura Lewat Batam, Hanya Rp 275 Ribu PP

Lantaran rumah jauh, di BSD, pagi dan hujan pula, kebayang bagaimana lalu lintas Jakarta genks. Macet, tentunya telatlah sampai di Rasuna Said. Oiya sebelumnya, saya dikirimkan lembaran kertas dari agen travel, tertulis  VFS Tasheel, Pusat Layanan Visa Kerajaan Saudi Arabia, jadi patokan saya tanya itu aja ke petugas di Epiwalk. Ternyata lokasi di lantai 2, banyak orang yang duduk di ruang tunggu, di luar ruang atau di food court lantai 1.

Oiya yang perlu dibawa:
1. Paspor asli
2. Surat dari travel (VFS Tasheel)


Cepet sih, mau masuk di cek sama satpam dulu dokumennya. Lalu diminta antri di resepsionis untuk di cek paspor dan lembaran kertas sambil kedua tangan direntangkan ke depan. Lalu diminta langsung masuk ke sebuah ruangan (mirip ketika akan membuat paspor). Ada petugas di balik laptop, ada alat rekam dan deteksi jari.

Masuk ke ruangan, petugas meminta saya menunggu sebentar untuk mengecek dokumen.  Dia bertanya nama saya dan nama ayah. Lalu saya diminta berdiri di sampingnya. Wajah saya diminta untuk menatap ke atas, ada kamera seperti CCTV, sepertinya untuk mengecek rekam mata. Agak lama.


Lalu petugas meminta saya menekan empat jari (kecuali jempol), bergantian kanan dan kiri. Harus ditekan keras agar terbaca sidik jarinya. Setelah itu dua jempol ditekan pula. Selesai, duduk sebentar. Tak lama diminta membayar sebesar Rp 113.00 ribu. Lalu diberikan tanda terima dengan catatan semua harus diberikan kembali ke agen travel. DONE.

Kabarnya, rekam biometrik di Jakarta ada di Epiwalk, Blok M dan Mall Cipinang Indah. So... simple kan.

Semoga Bermanfaat

AAL

1 comment

  1. Informasi yang bermanfaat. Semoga bisa mengikuti jejaknya ke tanah suci.

    ReplyDelete