Pengalaman Cantik Bersama Mitsubishi Xpander


Hohohoho akhirnya saya nyobain mobil lain juga untuk dikendarai. Dan saya ingin berbagi pengalamannya di blog. Beberapa tahun ini hanya si mungil hitam manis yang setia menemani saya dalam beraktifitas. Mulai kerja, jika ada meeting, ada liputan atau sekedar jadi 'tukang ojek' Trio Mamat di rumah.

Baca jugak: Keceblos Jadi Solo Traveler

Untuk nyoba mobil orang lain kayaknya nggak pede gitu, selain nggak mau bikin orang lain deg-degan karena takut saya tabrak (Lol)..atau nggak nyaman aja mengendarai bukan mobil sendiri, yang notabene udah tahulah kayak gimana kita perlakukan.

Jadi belum lama, si pak suamik yang memang biasa bawa mobil ke rumah untuk test drive, muncul dengan Mitsubishi Xpander. Wuih, dari luar aja keliatan udah 'jantan' itu mobil. Gede, mewah dan keliatan lahya mobil mahal dibanding si mungil hitam manis di rumah, Lols lagi.

Pernah baca kalau Mitsubishi Xpander ini akan bersaing dengan mobil keluarga yang menjadi sejuta umat itu. Tadinya saya nggak percaya, karena Xpander ini menurut saya lebih cocok dipake untuk para pria gagah, sesuai dengan tampilan desainnya aja udah modern dan futuristik. Lebih sport lah, bukan mobil keluarga. Tapi kalau dilihat harganya yang cuma (jaahh cumaaa). Rp 189 juta on the road, sepertinya bisa juga dibandingkan dengan mobil sejuta umat itu.




Jika disuruh memilih tentu saya lebih pilih Xpander dong, kayaknya keren gitu. Kesannya sporty dan gaya. Saya juga jadi terlihat gagah toh??

Bagaimana Rasanya mengendarai Xpander?

Nah ini dia. Awalnya agak deg-degan dan excited.  Gimana nggak, saya seperti berkhianat dan menduakan si mungil hitam manis di rumah yang selalu setia menunggu saya. Ketika duduk di depan stir aja, rasanya udah beda.

Jok agak tinggi, kursi nyaman dan empuk ketika bokong saya ini menyentuhnya. Kaca depan lebar banget, jadi leluasa untuk melihat jalanan di depan. Interiornya mewah, terlihat juga dari dashboard.  Bagian kabin lega karena nggak banyak lekukan, jadi terlihat lebih luas. Pas banget untuk saya yang rempong bawa barang-barang anak jika jadi 'tukang ojek'. Airbags juga ada di bagian sopir dan sampingnya.




Ketika pintu sudah ditutup, Xpander akan berbunyi, mengingatkan si supir untuk memakai savety belt. Oke, alarm yang baik sekali.

Saya yang terbiasa mengendarai mobil dengan sistem matic, kayaknya senang banget kalau Xpander yang dibawa matic juga. Lalu mulailah menginjak gas. Oemji, so smooth....pedal gas baru diinjak sedikit aja udah jalan, dan ketika kaki menginjak rem juga lembut banget, gak perlu hentakan yang keras.

Belum lagi ketika saya memindahkan kopling dari netral ke drive atau ke parkir atau menarik rem tangan. Saya nggak harus mengeluarkan tenaga dan menekan keras, tidak seperti yang ada di rumah (berasa berdosa nih udah pindah ke lain hati, Lols). Melaju di jalanan juga asik banget, ketika harus berbelok atau pindah jalur, stir tidak perlu banyak dibelokkan.

Karena saya seorang warga negara taat hukum, jadi di jalanan hanya berkisar 60-70 km/ jam saja. Dan di tol maksimal hanya 90 km/ jam.

Ketika Menjadi Penumpang

Kan tadi udah nyoba jadi sopir. Sekarang bagian si pak suamik yang jadi sopir, saya yang penumpang. Seperti yang udah saya jelaskan di atas, kabin lebih luas, jadi saya bisa saja duduk selega mungkin. Kursi yang empuk dan nyaman pas dengan postur tubuh manusia, jadi nyaman. Selonjoran malah disarankan.

Ketika pak suamik mencoba injak gas sampai lebih dari 100 km/ jam rasanya tetap lembut, keseimbangan terjaga, gak mencong atau goyang. Kayaknya memang pas untuk ngebut deh, lebih cepat nyampe jugakan. hihihihi

Nah lalu apa kekurangannya? Saya mah cuma satu kekurangan untuk saya, Nggak bisa beli!! Lolssss...

Have fun driving genks!

AAL

4 comments

  1. Pajaknya mahal gak mbak mitsubishi xpander ini ? Sepupu saya pakai grand livina ngeluh pajaknya mahal :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo sorry slow respon..soal pajak tergantung budget pemilik mobil mbak, kemampuannya berapa? Kalo xpander bisa diitung dia paling murah 189 juta, semoga membantu jawabnnya, jangan lupa mampir lagi yaa makasih

      Delete
  2. Japan's economy gradually started to recoup for the decimation of World War Two and by the sixties, was well on its approach to strong developed. used car dealerships

    ReplyDelete