Stimulasi dengan Melatih Anak Memiliki Kebesaran Hati


stimulasi-anak-sejak-dini


Fatih, 4,5 tahun termasuk kritis. Dia akan bertanya jika ada yang berubah pada wajah saya, entah saya terlihat sedih, marah, mau menangis atau kesakitan. Belum lama ini saya terkena flu, dia akan memberikan obat parasetamol miliknya, "mama harus minum obat," katanya dengan gayanya yang sok tua.

Atau dia bertanya lagi, "Mama kenapa tadi wajahnya begini," tanya Fatih sambil mencontohkan wajah saya yang tadinya berkerut.



Reaksi Fatih ini pas banget dengan stimulasi anak agar memiliki kebesaran hati dan empati. Menariknya, jika saya bepergian dengan Fatih, misal ke mall. Lalu di sebelahnya ada anak kecil yang sedang menangis. Spontan dia akan mengusap bahu si anak sambil tersenyum, duh so sweet.
Sama halnya jika ada anak yang berisik, dia akan menaruh telunjuknya di bibir lalu keluar suara sssttt..

Alhamdulillah yah, Fatih termasuk anak yang memiliki empati kepada lingkungannya. Saya senang sekali, dia tidak tumbuh sebagai seorang anak yang egois dan mau enaknya sendiri.

stimulasi-anak-sejak-dini
Fatih perhatian banget kalau ada perubahan di wajah mama

stimulasi-anak-sejak-dini
Ibu Binky dari Dandelion

Menurut Ibu Binky dari Dandelion  tumbuhnya sifat empati pada anak dipengaruhi oleh lingkungannya, tentunya berawal dari pengamatan si anak kepada kedua orang tuanya.

Deska Hapsari Nugrahaini - Marketing Manager Bebelac Core
Dalam acara Family Date yang diadakan oleh Bebelac Club pada Jumat, 16 Agustus 2019 lalu, dijelaskan oleh Ibu Deska Hapsari Nugrahaini - Marketing Manager Bebelac Core bahwa kecerdasan emosional anak ternyata bisa mendorong daya pikirnya. Terus berikan nutrisi dan stimulasi tepat agar si Kecil tumbuh dengan kebesaran hati yang mendorong daya pikirnya.

Stimulasi Kecerdasan itu Penting

Mengapa kecerdasan emosi itu penting? Selain kemampuan berpikir, si kecil juga perlu mengelola emosinya dengan baik lewat IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emotional Quotient), dan SQ (Social Quotient)  agar tumbuh menjadi anak dengan tanggap yang lengkap.
Anak sebenarnya sudah punya perilaku empati yang tinggi bahkan sejak ia masih bayi. Itulah kenapa, tangisan bayi dapat menular ke bayi lainnya.

stimulasi-anak-sejak-dini
stimulasi-anak -sejak dini
Fatih happy banget bisa menyelesaikan tugasnya
Nah tugas kita sebagai orang tua adalah memaksimalkan sikap peduli pada diri anak, sehingga pada saat dewasa kelak, anak akan memiliki kebesaran hati.

“Kita percaya bahwa setiap anak punya akal dan punya hati. Jika dua hal ini synchronized maka dia bisa tumbuh menjadi anak hebat. Bebelac berkomitmen untuk membantu ibu-ibu semua bukan cuma dari nutrisi, tapi juga menstimulasi anak-anak di rumah sehingga daya pikirnya berkembang seiring dengan kebesaran hatinya,” ujar Deska Hapsari Nugrahaini, Marketing Manager Bebelac.

Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak Sesuai Usianya

Saling membantu satu sama lain bisa mengasah anak untuk muncul rasa empati
Mengasah empati anak sebaiknya diajarkan sejak dini sesuai usianya. Tujuannya agar empati anak dapat terasah dengan optimal secara bertahap dan dapat diterapkan dengan baik ketika dia tumbuh dewasa.

- Usia 1-2 tahun: Anak sudah dapat tertular oleh emosi orang lain. Secara umum anak memang belum terdorong untuk membantu orang lain, namun anak usia 1 tahun sudah bisa mengamati dan meniru ekspresi orang lain. Misalnya, ajak si kecil ikut tersenyum pada suasana keluarga yang hangat.

- Usia 3-4 tahun: Anak sudah dapat mengaitkan antara emosi yang muncul dan apa yang menyebabkannya. Keinginan untuk membantu orang juga sudah mulai terlihat. Untuk menstimulasi kecerdasan emosional anak sejak usia dini, cobalah ajak si kecil mendiskusikan perasaan dalam sebuah situasi sosial.

- Usia 5-6 tahun: Di usia ini, anak sudah mampu bercerita tentang pengalaman dan perasaannya. Anak juga sudah dapat membaca perasaan orang lain melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan perilaku orang lain serta dapat membantu tanpa diminta. Inilah masa yang tepat untuk mengajarkan langsung tindakan kebaikan seperti menolong teman yang jatuh kesakitan, memberi donasi kepada anak kurang mampu, dan lain-lain.

- Di atas usia 7 tahun: Anak semakin terampil dalam membaca situasi dan mencari solusi yang tepat. Si kecil juga semakin menunjukkan kepedulian sosial dan berinisiatif membantu. Mulailah libatkan anak dalam kegiatan sosial, seperti membuat project sosial keluarga atau event khusus dapat meningkatkan rasa empati mereka.



Selain talkshow, acara Family Date Bebelac ini juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan interaktif untuk tingkatkan empati anak. Misalnya anak belajar berinteraksi dengan teman sebayanya dengan bermain pasir bersama atau mewarnai.


Yang menarik, ternyata rasa empati anak-anak yang hadir pada acara ini sudah mulai terasah. Ketika empati dan rasa pedulinya terbentuk, hal tersebut akan mendorong daya pikir anak untuk memberikan solusi sesuai dengan nurani mereka. Misalnya saja anak mendengarkan sebuah cerita mengenai seorang chef yang kebingungan dapurnya kotor dan beberapa anak membantu membersihkannya.

Lalu anak-anak juga membuat dan menghias donat bersama-sama.

Nah, dari cerita tersebut anak-anak langsung dipraktekkan yang dibuat dalam beberapa kelompok. Fatih mendapatkan bagian untuk membersihkan meja, lalu Fatih juga menghias donat sesuai toping yang disukainya. Dalam Family Date itu, saya dan Fatih juga menghias donat bersama sehingga anak dibuat nyaman. Stimulasi seperti ini agar anak miliki kebesaran hati sangat penting.

 @bebeclub  #GrowThemGreat

Alia Fathiyah

26 comments

  1. wah seru banget sih mbak...memang ya stimulasi adalah bagian penting dalam tumbuh kembang selain nutris tentunya. Fatih udah gede aja ya mbk Al hehe

    ReplyDelete
  2. Mbaaaak setuju banget ini.. selain perhatikan gizi, stimulasi empatinya jugaaa perlu banget.. suka deh sm artikel ini..

    ReplyDelete
  3. Fatiiihh, selalu jadi anak sholeh dan baik hati ya Naaakk
    Bebelac memang concern bgt dgn tumbuh kembang si kecil, ya.
    Di Sby, BebeLand juga keren bgt acaranya
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah jika anak sejak kecil sudah terlihat memiliki kemampuan berempati. Nantinya akan jauh lebih mudah berhadapan dengan banyak orang :)

    ReplyDelete
  5. Sikap empati memang harus diasah sedini mungkin, ya. Biar hasilnya nanti berasa. Kalau semakin besar baru mulai diasah, malah suka makin sulit

    ReplyDelete
  6. Sikap empati ini memang harus diasah sejak dini ya, salah satunya dengan orang tua memberikan contoh perilaku yang baik.
    Contoh gampang banget yang ditemui di sekitar saya, kalau ada anak jatuh, malah diketawain, bukannya dihampiri dan ditolong

    ReplyDelete
  7. seneng yaa lihat anak tumbuh dengan rasa empati. apalagi pas berempati sama kita, duh meleleh rasanya

    ReplyDelete
  8. Bagus banget acaranya.. Usia 4-6 tahun ini memang rata2 kalo ada teman yang nangis, kalo empatinya bagus, rata2 langsung deketin, elus2 pundak temannya ya.

    ReplyDelete
  9. Setuju, harus berimbang antara IQ dan EQ. Melihat balita yang peduli dan punya empati tinggi, tuh, suka bikin trenyuuh. Btw, anak-anak terlihat antusias mengikuti kegiatan ya, Mbak.

    ReplyDelete
  10. sikap simpati, empati dan keluasan hati penting diajarkan sejak kecil pada anak, aku termasuk orang yang sedikit kurang empati sebenernya terlampau lempeng, tapi aku ga mau itu terjadi ke anakku, emang perlu stimulasi dan sering main dengan temannya sih biar terasah kepeduliannya

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah ya Mbak, Fatih memiliki empati dan kebesaran hati yang baik sekali. Memang setiap anak punya akal dan punya hati. Jika dua hal ini synchronized maka dia bisa tumbuh menjadi anak hebat.Dan tugas kedua orang tuanyalah yang menstimulasi dan mencontohkannya

    ReplyDelete
  12. Fatih anak sholeh. ini jg karena mom mengajarkan kebaikan hati padanya. mungkin jg sering memeluk dan mengelus2 bahu dan punggungnya, jadi dicontoh kalau ada temannya yg nangis

    ReplyDelete
  13. Aku kangen banget sama fatih.. Apalagi fatih sukanya ngetawain kelakuannya salsa.. Kayak makan donat dll.

    ReplyDelete
  14. Acara bebeland memang seru yah...banyak aktivitas yang bantu stimulasi kecerdasan anak terutama kecerdasan emosional, soalnya di lingkunganku masih fokus dengan kemampuan intelektual padahal kecerdasan emosional juga penting, bekal untuk bersosialisasi di lingkungannya kelak.

    ReplyDelete
  15. Menumbuhkan empati pada anak sama pentingnya dengan mengajarinya berbagai pelajaran di sekolah. Bahkan sejak sebelum diajari membaca dan menulis, kecerdasan emosional ini bisa banget diajarkan. Orangtua harus bisa menjadi panutan anak dan memberikan contoh agar sejak dini anak sudah mengenal dengan yang namanya empati dan bersedia menolong orang lain.

    ReplyDelete
  16. Senang banget mbak aku bisa hadir di acara ini. Alhamdulillah jadi makin tahu bagaimana cara happy menstimulasi kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional.

    ReplyDelete
  17. iya banget loh mba anakku yang kedua ini padahal ga ngerti kalau aku sama kakanya ngetawain apa tapi dia ikutan ketawa lucu juga :) ah seru nih acaranya emang yah jangan melulu stimulasi kecerdasan intelektual tapi juga emosional

    ReplyDelete
  18. Wah mbak, ternyata waktu itu kita di satu acara yang sama ya

    Ternyata kecerdasan EQ gak kalah pentingnya dengan kecerdasan IQ yang harus diasah yah mbak, tapi sayangnya orangtua pada banyak yang mebgetahui kecerdasan EQ

    ReplyDelete
  19. Acaranya seru banget ya mba, banyak pelajaran yang bisa diambil ya.

    ReplyDelete
  20. Aku sepakat banget dengan artikel ini melatih kecerdasan emosi anak itu emang penting banget bekal untuk anak bisa semakin baik bersosialisasi

    ReplyDelete
  21. Kereeenn... Anak anak kudu sejak dini ya mbak. Meskipun pada dasarnya anak itu cerdas semuanya. Tapi perlu didampingi dan dilatih.

    ReplyDelete
  22. Seru banget ini acaranya Bebelac. Selain talkshow ada banyak permainan untuk anak-anak. Mereka jadi nggak bosen ikut acara ini. Kecerdasan emosi anak ternyata sudah bisa diajari sejak umur 1 tahun ya, Mbak. Kayaknya perlu diajari sejak dini nih anak-anak.

    ReplyDelete
  23. Fatih pinter banget sik udah punya rasa empati yang tinggi. SID kadang-kadang nawarin mau bantu cuci piring tapi kadang pula manja banget sampe aku kerepotan.

    ReplyDelete
  24. Sekarang ini banyak kegiatan untuk melatih stimuli EQ dan IQ anak ya. Jadi senang anak terasah emosinya.

    ReplyDelete
  25. Alhamdulillah, De Fatih pinter banget. Ga mudah mengasah empati pada anak apalagi di zaman sekarang yam

    ReplyDelete
  26. stimuasi buat anak ini memang penting dan musti tepat. Anak saya yang sulung pun sudah memiliki rasa empati dengan lingkungannya. acara yang tak boleh dilewatkan.

    ReplyDelete