Assalamualaikum geys,
Saking banyaknya draft yang akan ditulis saya baru ngeh kalau belum menulis saat berkunjung ke universiti Utara Malaysia (UUM) pertengahan tahun lalu. Sorii yeeee..
Okeh. Jadi ketika liburan sekolah tahun lalu saya dan paksu memutuskan untuk menjenguk di sulung di UUM dengan membawa serta si tengah dan si bontot. Pertimbangan lainnya adalah si sulung sudah mau selesai alias sedang menuju menyelesaikan skripsi. Oiya geys ternyata di kampus sini itu tidak ada sidang skripsi lhoo, asik ya.
Langsung saja, kita membeli tiket ke Penang dulu karena lebih dekat ke Sintok, Kedah dibandingkan jika dari Kuala Lumpur.
Then, kita landing di Penang yang sudah dijemput si sulung dengan mobil. Dia menyewa mobil lepas kunci kurleb Rp 400k. Perjalanan dari Penang lumayan lah sampai 3 jam apalagi saat itu sedang hujan,sore hari sehingga macet di Penang. Sampai di Sintok sudah gelap, sudah malam. Kesan Pertama ke Sintok, Kedah adalah kotanya yang besar, luas banyak hutan tapi sepi.
Sepanjang jalan gelap, lampu jalanan hanya sedikit, rumah-rumah penduduk pintunya tertutup rapat, yang berjualan juga sepi tak ada pembeli. Sebelum ke hotel, kita akan membeli makanan, di kawasan Changlun yang konon jadi pusat hiburan di Sintok.
Tapi sepi cuy..cuma ada beberapa orang yang lagi jualan dan jajan. Tapi di sana aman, sangat jarang kriminal di Sintok. Setelah beli makanan kita menuju hotel EDC UUM yang merupakan hotel yang memang dikhususkan untuk keluarga mahasiswa UUM.
Hotelnya bisa dibilang bersebelahan dengan pintu masuk UUM. Bangunan nya sudah tua, kamar nya juga tercium ruangan yang lama tidak dipakai. Maklum hotel itu yang ramai hanya saat wisuda mahasiswa saja.
Esok paginya kita keliling UUM yang maha luas, sekaligus cari sarapan. Masuk pintu gerbang satpam tidak mengecek hanya menoleh saja. Tapi kata si sulung ada juga yang beberapa diberhentikan jika sopir nya mahasiswa sana. Jadi jika masuk mobil tanpa terdaftar lebih baik bapaknya yang nyetir jangan anak. Karena jika tidak terdaftar akan dikenakan denda.
Sepanjang kampus UUM masih banyak sekali pepohonan lebat, hutan keci dan suasananya yang sejuk dan nyaman. Pertama kali yang kita tuju adalah tugu UUM yang menjadi maskot dengan latar belakang gedung rektorat.
Puas foto-foto dan si bontot lelarian, kita menuju gedung auditorium, ibaratnya Balairung UI, tempat untuk wisuda. Taman-taman nya rapi dan enak dilihat. Udaranya bersih, nyenengin banget ada di wilayah UUM.
Tugu UUM dengan background gedung Rektorat (yg moto si bontot hehehe) |
Lalu kita kembali keliling UUM sambil si sulung bercerita soal gedung-gedung kuliah. Lantaran Sintok sepi, alhasil UUM membangun kampus dengan fasilitas lengkap. Ada rumah sakit, masjid, ada mall, kolam renang, lapangan bola saja ada 3, lapangan futsal, tempat memanah, perahu kano, bahkan ada mini zoo.
Perpustakaan
Ruangan yang buka 24 jam di perpustakaan |
Kantin
Setelah itu kitapun mencari kantin dan si sulung tertuju pada salah satu kantin yang sudah buka. Tersedia makanan yang baru saja di masak, ada ayam goreng tepung krispi, mie goreng, serta kuah-kuah gulai kare khas Melayu, murah hanya sekitar 5 MYR saja.. Sempet beli kopi harganya murah banget cuma 1 MYR (Rp 3300).
Mall
Lalu perjalanan tur kampus menuju mall. Pagi itu masih banyak toko yang belum buka, tapi ada beberapa mahasiswa lantaran sedang ada kegiatan di mall itu. Menariknya, para remaja di Malaysia ini sangat suka dengan baju jersey. Jadi apapun ada kegiatan, seragamnya baju jersey. Lucu ya.
Mall nya tidak terlalu besar, hanya sekumpulan toko yang menyediakan keperluana mahasiswa saja, tapi lumayan banget.
Masjid
Masjid besar, luas dan sepi. Tersedia air minum. Untuk wanita sholat di atas. Di halaman parkir biasanya banyak monyet berkeliaran dan mereka berani mendekat lho. Hati-hati aja.
Inasis/Uniin (Asrama)
Ini Uniin |
Kesimpulan:
1. Suka banget sama kampusnya, udaranya bersih, fasilitas lengkap, kampusnya juga bersih.
2. Luas dan mahasiswa bisa eksplore
3. Murah karena ada asrama (Inasis) yang gratis dan kantir yang murah
Semoga Bermanfaat
Alia F
terimakasih sharing pengalamannya min
ReplyDelete