Asiknya Ngobrol dengan Dena Rachman

Nama Dena Rachman ada dalam google trend, artinya banyak pembaca setia google yang mencari berita tentang mantan artis cilik itu. Ternyata, jagat dunia maya sedang heboh dengan foto Dena yang memakai bikini di pinggir pantai sambil tiduran. Yang menjadi kehebohan adalah, Dena adalah seorang transgender, belum operasi pula, hiks. Tapi bentuk tubuhnya seksi dan mulus seperti wanita normal umumnya.

Saya jadi ingat pertemuan dengan Dena sekitar dua tahun lalu. Waktu itu, Dena juga menjadi perbincangan karena tampil menjadi perempuan. Ketika kecil, anak dari penari Acan Rachman ini (yang masa kecil dan remajanya tahun 80-90an pasti tahu sapa Acan, penari profesional dulu sering nongol di TVRI menjadi pernari latar para penyanyi *Duh ketauan de setua apa gue,hiks), lahir sebagai lelaki, namanya Renaldi.

Saya ingat, waktu kecil Dena jadi laki-laki gemulai, senyum manis rambut lurus. Banyak orang yang bingung bandingin dengan Geofany, teman duetnya Saskia lewat lagu Menabung (Gileyeee apalnya gue).

Nah, janjian lah gue sama Dena. Dia minta ketemuan di restoran TWG, Plaza Senayan pas makan siang. Saya agak aneh sama restoran itu, gak familiar, posisinya ada di depan Sogo PS. Unik dan berbeda, didominasi warna emas dengan banyak kaleng2 berisi teh.

Saya datang duluan, duduk dengan manis di restaurant mewah itu. Tak lama Dena menelpon dan sudah masuk restauran. Waaaaa, orang nggak akan menyangka dia dulunya  laki. Cantik banget, rambutnya lurus panjang sebahu, dagunya panjang, kulit wajah dan tangannya mulus. Minder juga ketemu laki mulus kinclong begitu, Lol.

Cara jalan dan gesturenya juga sudah cewek banget, anggun duduk sambil mengibaskan rambutnya. Lalu saya disodori menu yang makanannya nggak kenal dan nggak familiar (huh, bopung dah). Dena sepertinya sadar, dia rekomendasi egg benedict (ini jenis makanan dua roti bulat diatasnya dilapisi krem keju kuning, ketika dipotong dengan pisau, keluar telor dan lapisan daging asap, Fyi, versi Master Chef Gordon Ramsey, ini makanan susah dibikin lho dan gw udah pernah nyobaaa, yeayyy noraakk).

Sambil makan kita ngobrol, jari lentiknya (saya langsung memandang jari-jari sendiri yang gemuk, duh) asik memencet gadget. Kukunya panjang dilapisi kutek. Ketika dia bicara, agak asing dikuping. Satu masalah seorang transgender adalah tidak bisa mengubah suara lakinya. Tapi menurut saya suara Dena itu mirip anak laki mau puber, jadi mau pecah tapi nggak jadi (ibarat anak laki puber mau mimpi basah tapi batal karena pubernya harus haid *absurd abaikan).

Lalu dia cerita kalau sedari kecil dia memang merasa berbeda. Dalam keluarganya dia laki sendiri. Dia lebih suka boneka dan suka dandan sebagai perempuan. Dan dia mengaku tidak pernah mengubah bentuk tubuhnya, tidak operasi (tapi itu dulu sekarang dia udah ngaku operasi dadanya kan).

"Saya harus mengeluh apa, saya sekolah di FISIP UI, S2 di Italia, saya dapat pekerjaan bagus dan yang saya suka, untuk apa saya mengeluh dengan keadaan saya seperti ini. Saya yakin Tuhan sudah memberikan saya jalan seperti ini, jadi saya all out aja dan happy," kata Dena dengan santai.

Banyak yang diceritakan Dena soal dirinya, masa kecil, masa remaja dan dewasanya. Dia asik-asik aja tuh dan ggak perduli dengan ejekan, hujatan orang tentang dia yang transgender. "Saya harus bersyukur karena saya nggak cacat, saya sehat," katanya.
Jakunnya masih terlihat sedikit, dan di dagunya terdapat bulu halus. Saya melihat dia seperti seorang wanita pada umumnya, cantik, muda dan memiliki banyak mimpi.

AAL

1 comment

  1. Mau mimpi basah batal karena pubernya haid hahahaha.... Epic banget mbaaakk

    ReplyDelete