Cara Belanja Murah Kain Tenun di Lombok



Beli kain tenun khas suatu daerah susah-susah gampang. Kalau nggak ngerti dan nggak ke tempat pembuatannya langsung, bisa-bisa dibohongin. Pasalnya kalau dari foto, semua kain tenun terlihat sama ajakan.Tapi yang menentukan adalah ketika menyentuhnya.

Baca juga: Traveling Anti Mainstream ke Lombok

Gue cuma mau sharing sedikit soal kain tenun di Lombok, terutama soal harga. Jujur aja, gue nggak ahli soal kain tenun, ini cuma sharing aja.



Jadi belum lama ini gue ke Lombok, karena berangkat sendiri (nggak selalu dengan teman serombongan), gue masuk ke Desa Sade Lombok sendiri. Udah taukan bagaimana Desa Sade yang penghuninya didominasi dengan mencari uang lewat menenun. (khusus soal Desa Sade ntar gue tulis sendiri ya).

1. Desa Sade

Belajar menenun dong...kliatan udah jago kan
Desa Sade terletak di pinggir jalan, tepatnya berada di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.  Dari pinggir jalan sebelum pintu masuk Desa Sade aja udah ada penjual kain tenun, tepatnya di samping pintu masuk. Lantaran pengunjung langsung masuk ke dalam, dagangan penjual di pinggir jalan ini justru nggak laku.
Setelah selesai menyusuri Desa Sade gue keluar, tetiba seorang ibu menawarkan gue bahan tenun dengan harga murah. Dia menyodorkan kain itu. "Ini murah saya kasih Rp 200 ribu, nggak ada yang datang ke sini, jadi saya kasih murah," katanya dengan wajah memelas.


Kelemahan gue nggak tegaan, ditarik sama si ibu penjual gue malah masuk ke dalam. Gue yang udah beli titipan temen di dalem, gak mungkin juga beli lagi. Tapi anehnya, ketika ada pengunjung lain yang datang, si ibu itu malah kasih harga berbeda lagi, lebih mahal.

Baju Lambung Rp 100K
Saran gue, kalau ke Desa Sade coba aja masuk ke sini, meski harga dinaikin, tapi kayaknya masih lebih murah dibandingin di dalem. Temen gue malah dapet syal Rp 70 ribu untuk dua buah. Padahal di dalam itu satunya Rp 100 ribu.
Sedangkan untuk kain tenun di dalam, tiap toko memberikan harga beda-beda. Pertama mereka kasih harga Rp 400 ribu, turun-turun paling Rp 300 ribu atau turun sedikit. Sedangkan kain biasa dengan motif tenun lebih murah, mereka kasih harga Rp 150 ribu.

Ini harga Rp 300 K
Ini harga Rp 150K

Dibuat handmade, harga Rp 350 K, di toko lain bisa lebih murah
Gue beli pashmina lebar untuk tutup kepala rencananya (bisa menutupi bahu juga kalau kedinginan) Rp 60 ribu. Gue juga beli baju khas Lombok, baju lambung (karena pendek sebatas lambung/perut) Rp 100 ribu, padahal di toko lain kasih harga Rp 300 ribu.

Mereka juga jual tas dari rotan berbentuk bulat, tiap toko berbeda. Seorang ibu tua yang dagang di depan rumahnya taro harga Rp 350 ribu nett, gak mau ditawar. Ketika gue tanya di toko lainnya lebih murah cuma Rp 200 ribu, itu belum nawar.

Mereka juga jual kopi asli yang digiling dicampur dengan beras, seplastik kecil Rp 20 ribu dan agak besaran Rp 30 ribu. Kalau ditawar cuma turun goceng.

Tips:
Tips ini gue dapet dari guide Desa Sade. Jadi lebih baik pergi rombongan, karena asumsi penjual, pasti bukan cuma 1 orang yang beli jika serombongan datang. Dia bakal kasih harga murah.

"Yang datang orang pertama bakal dapet mahal, tapi yang datang selanjutnya bisa lebih murah. Jadi kalau bisa, datang rombongan, mereka akan kasih harga mentok (murah)," kata si guide.

Pantes, gue dateng sendiri, mereka susah amat kasih harga murah. Mungkin guenya yang nggak bisa nawar dan gak tegaan liat wajah mereka yang memelas, hahahha. Tapi kainnya bagus si, agak tebel.

2. Desa Sukarare

Belajar nenun di Desa Sukarare
Sukarare terletak di Kabupaten Lombok Tengah Kecamatan Jonggat, Lombok. Lama waktu tempuh untuk mencapai desa ini kurang lebih 20 menit dari Bandara Internasional Lombok.

Ke sini cuma sebentar, itu juga cuma di depan sebuah tokoh yang besar. Di depan toko berjejer para wanita yang sedang menenun. Mereka memang sengaja 'mejeng' di sana untuk pengunjung yang pingin mencoba menenun.


Selain itu, kita diperbolehkan mencoba baju khas Lombok lalu berfoto. Bayar seikhlasnya.

Ketika masuk ke dalam tokonya, mahal-mahal harga kainnya. Memang karena dibuat dengan tangan yang memakan waktu lama. Harganya jutaan, sedangkan yang biasa di atas Rp 300 ribu. Ada yang murah, syal tipis, tapi gue nggak srek.

3. Pantai Kuta Mandalika Lombok


Nah, nggak sengaja kalau di sana banyak yang jual kain. Jadi selama di Lombok gue belum lihat pantainya sekalipun. Yang terdekat dari bandara tentunya Pantai Kuta Mandalika, ke sanalah gue dengan beberapa teman.

Lagi enak menikmati pantai, angin laut dan sedang menunggu sunset, tetiba ada anak kecil yang jualan gelang. Awalnya ramah, "Sini saya fotoin."

Selesai foto malah nawarin dagangan, gue cuma nanya harga, nggak lama temennya datang juga nawarin barang. Ada gelang juga, tas kecil, pouch, kaos dan ibu-ibu jualan kain. Gue dikerubungin mereka dan dipaksa mereka untuk beli.

Kain ini Rp 40K saja
Pantai Kuta Lombok

Pouch mentok Rp 15 ribu yang dilapisi kain motif tenun lombok, pouch agak gedean ada tali, mentok Rp 20 ribu, gelang Rp 5 ribu. Kain tenun dan kain model sarung mereka obral Rp 40 ribu. Hah 40 ribu? Sumpe lo?

Sama, gue juga kaget. Sekilas si mirip dengan kain tenun di Desa Sade, tapi tentu kualitasnya berbeda. Akhirnya, karena udah sore. gue juga mau balik, dan si sunset muncul malu-malu, gue beli kain tenun abal-abal itu Rp 40 ribu dan kain lain yang bisa dijahit untuk baju atau rok.

Toh orang nggak bakal tau kalau itu kain tenun abal-abal, dari jauh mirip banget. Tapi pas dipegang memang beda, ini lebih tipis dan pengerjaanya juga kasar. Yaiyalaaahhh...

So, kalau mau belanja murah kain tenun di Lombok udah taukan caranya?

Semoga Bermanfaat

AAL

15 comments

  1. Wah nice info banget nih kalo ke lombok dan mau beli kain tenun. Soalnya kan kalo kita sebagai traveler dan gak terlalu paham bisa aja dibohongin. Thanks for sharing kak :)

    ReplyDelete
  2. jadi ingat ada kain lombok, dari ponakan yang belum dijahit, bagus kainnya

    ReplyDelete
  3. Wah..makasih infonya. Walaupun satu desa, harganya sangat bervariasi yaa. Tergantung pintar-pintarnya untuk menawar :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener, pasang muka raja tega aja, soalnya mereka pinter heheheh

      Delete
  4. Kain tenun 40 Ribu ?
    Waah, murah banget ya ...

    Aku bisa kalap borong tanpa sadar karena aku suka pernak-pernik etnik.
    Terutama ikat kepala,gelang dan tas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah cari aja di pantai kuta mandalika, banyak anak-anak sama ibu2 keliling, tawar bisa murah bgt

      Delete
  5. wii cakep2 banget kain tenunnya ya mba.. suka deh liatnya.

    ReplyDelete
  6. Karena aku dodol banget soal harga dan kualitas kain, artikel ini ngebantu banget kak. Jadi kalo belanja kain di lombok bisa mengira-ngira terlebih dahulu harganya berapa.

    ReplyDelete
  7. Ada harga ada rupa memang ya mbak. Kalo harganya lebih mahal berarti kualitas kain dan motif tenunnya lebih bagus.

    ReplyDelete
  8. wah jadi pengen coba kesana mbak, seru banget kayanya yah, bisa belajar menenun juga ya? beli harga mahal juga ga rugi yah..

    ReplyDelete
  9. Ukuran berapa tuh kain tenunnya? Saya dapet ukuran 2,4m² dengan harga 115k

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berarti itu bukan kain tenun asli mas,itu hasil pabrikan 🙏

      Delete