Hati-hati! Long Covid-19 Timbulkan Beberapa Penyakit Ini

 


Bismillah..


Banyak orang yang mengabaikan prokes dan menganggap enteng Covid-19. Gak salah sih, secara udah 2 tahun pandemi melanda. Dan banyak negara yang udah bebas buka masker. Apalagi makin ke sini virus tersebut sudah mulai melemah. Tapi mereka melupakan efeknya setelah terkena covid-19, atau yang disebut Long Covid-19 (Post Covid Syndrome).

Beberapa teman saya yang pernah kena virus asal Wuhan ini juga banyak mengalaminya, seperti sesak nafas dan nafas menjadi pendek atau menjadi cepat lelah. Soal long covid ini juga terjadi pada saya.

Setelah selesai isoman pada 6 Maret 2022, saya sudah kembali ke rumah. Siap back to reality setelah 10 hari lebih istirahat. Pada awalnya saya merasakan jadi cepat mengantuk. Biasanya nggak tidur siang, jadi tidur terus. Lalu mulai merasakan hormon di tubuh jadi tak beraturan. Kadang cepat sedih sampai menangis sendiri atau cepat marah. Ini sepertinya juga dipengaruhi dari siklus menstruasi. Di Februari saya tidak menstruasi. Malah, ibu Siska yang satu kamar dengan saya waktu isolasi hingga kini tidak menstruasi lagi, sejak kena Covid Delta. 

Hormon saya jadi nggak jelas. Saya yang biasanya rutin mens di tanggal yang sama, agak khawatir juga hamil. Tadinya nggak ngeh, ketika seorang teman mengingatkan, "hamil kali lo." Panik juga mengingat umur udah nggak muda lagi. Dan masih terasa trauma mengingat kehamilan terakhir 7 tahun lalu. Tapi Alhamdulillah yah, saat di tes pakai tespeck hasilnya negatif.

Baca: 
Pengalaman Kesenggol Omicron
- Pengalaman Isoman di Hotel Yasmin, Karawaci Tangerang

Long Covid lainnya yang saya alami hingga sekarang adalah jadi cepat lupa dan susah fokus. Ternyata ini ada sebutannya yaitu brain fog atau kabut otak. Jujur ini lumayan melelahkan. Jadi misalnya saya ingin ke ruangan sebelah akan melakukan sesuatu dan mengambil sebuah barang. Dalam hitungan detik langsung lupa apa yang akan saya lakukan. Lalu saya mencoba ke ruangan semula untuk mengingat, kalau sudah keletihan mengingat biasanya saya biarkan, lalu beralih mengerjakan yang lain. Toh nanti akan ingat. Selain itu, pikiran dan mulut nggak sinkron. Di dalam pikiran ingin mengatakan apa tapi yang keluar dari mulut malah berbeda.

Dalam sebuah artikel juga disebutkan long covid lainnya adalah turunnya performa dalam bekerja. Sepertinya saya juga mengalaminya. Lebih memilih tiduran atau main HP. Padahal sebelumnya nggak segitu banget sama HP, kecuali kalau ada kerjaan. Rasanya tidak se excited sebelumnya melakukan sesuatu, saya pun juga jarang respon WA Grup atau medsos. 

Dan hingga kini yang dirasakan adalah sakit kepala. Biasanya penyebab saya sakit kepala itu ada 2: 1. Karena saya mau mens. 2. Karena saya mau sakit (flu). Ini tanpa sebab sakit kepala muncul, kadang hanya sebelah kiri. Apakah ini yang disebut migren? Nggak paham, karena saya tak pernah mengalami sebelumnya. 

Dari artikel yang saya baca, long covid ini berlangsung dari delapan hingga 12 minggu. Semoga bisa hilang.

Berikut 14 gejala long COVID yang paling umum dilaporkan, dilansir dari detikhealth:

- Kelelahan ekstrim
- Sesak napas
- Nyeri dada atau sesak
- Masalah dengan memori dan konsentrasi (brain fog/kabut otak)
Sulit tidur (insomnia)
Palpitasi jantung atau jantung berdetak cepat
Pusing
Kesemutan
Nyeri sendi
-
Depresi dan merasa cemas
Tinnitus (telinga berdenging), sakit telinga
-
Merasa tidak enak badan (diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan)
Perubahan indera penciuman atau perasa
Muncul Ruam Kulit

Di antara semua list itu ada satu lagi long covid yang saya rasakan saat ini. Meski saya sudah browsing dan bertanya kepada beberapa dokter, itu bukan penyebab dari covid tapi saya agak yakin, Covid-19 ini menjadi pemicu munculnya penyakit ini.

Saya belum bisa jelaskan di sini karena masih proses mencari diagnosa yang tepat. Semoga baik-baik aja, doain ya geyss. Pasalnya, saya selama ini merasa udah hidup sehat. Saya yoga, dan kalau makan itu terbilang sedikit,  malah jarang makan, menghindari gula, mengurangi makan daging merah, makan mie instan sebulan sekali dan jarang makan bakso atau mie ayam. 

Penyakit yang ditimbulkan long covid ini ini bikin over thinking tapi sutralah udah kejadian mau gimana lagi. Must keep moving forward
Doain aja semua proses pengobatan ini dimudahkan dan dilancarkan ya, Aamiin YRA. Bagi yang masih belum disenggol Covid-19, jaga imun, prokes dan banyak berdoa.

Salam Sehat 

Alia F

No comments