Assalamualaikum,
Untuk Media Relation, Penyebab Press Release Tidak Dimuat oleh Wartawan- aliaef.com
Belakangan saya mulai terlibat kembali di media online. Jadi saya berkolaborasi dengan beberapa teman mendirikan beberapa media online, yaitu getpost.id dan depok.hallo.id. Keduanya media nasional ya meski ada embel-embel kota Depok. Nah, di sini saya mulai kembali menulis berita, mengedit berita dan menerima press release dari berbagai perusahaan. Apalagi masih banyak PR yang masih rajin mengirim press release, setia sejak saya di Tempo. Di jaman pandemi ini semuanya serba online, jadi berita pun didapat dari online.
Dari banyaknya press release yang saya terima, ada beberapa catatan yang ingin saya ungkapkan kepada PR (public relations) atau humas. Jadi begini, keberlangsungan 'hidup' sebuah PR itu adalah menyebarkan informasi dari klien mereka kepada wartawan hingga informasi tersebut sampai ke masyarakat.
Kalau saya pribadi, selama press release yang dikirimkan PR itu bagus, ada news value ada informsi penting yang perlu diketahui masyarakat, Insya Allah saya muat di media online. Tapi, ada beberapa press release yang dirimkan itu terkesan asal. Saya berasumsi ini mungkin PR magang atau PR baru jadi belum mengetahui pasti bagaimana cara yang baik mengirimkan press release.
Saya pernah membaca tulisan dari pengamat media di luar negeri, wartawan itu mahluk yang egois dan cenderung sombong. Banyak PR yang hopeless dan kesal karena sering diabaikan oleh wartawan lantaran press release yang dikirim ke email tidak pernah dimuat. Ini bukan melulu soal amplop geys, banyak orang yang berasumsi press release akan ditayangkan jika ada amplopnya atau duitnya. Gak gitu juga Marimar.
Nih saya kasih beberapa alasan kenapa press release bisa tidak dimuat.
1. Press release itu jangan terlalu panjang. Maksimal 1000 kata, padat, to the point dan jangan bertele-tele. Ambil lead tulisan bagian penting yang perlu diangkat. Sisanya di bawah, berisi penjelasan. Intinya sama 5W 1H.
2. Banyak PR yang sudah mengirimkan file press release ditautan, tapi susah dibuka. Wartawan itu kalau dikejar deadline paling nggak sabar membuka tautan yang lama loadingnya. Lebih baik selain di tautan juga taruh di badan email.
3. Jangan lupa sertakan foto dan itupun jangan banyak-banyak. Maksimal 3. Sering banget terima press release tanpa foto, atau foto buanyak banget. Gimana mau mengenalkan produk atau brand nya ke masyarakat tanpa foto, jadi PR jangan males. Sertakan foto di email.
4. Di dalam press release jangan lupa kasih kutipan dari orang yang berkepentingan. CEO, Dirut atau petinggi dari perusahaan tersebut yang tentunya terkait dengan berita yang akan dimuat.
Contoh pres release yang saya terima. Berantakan banget |
5. Sebelum mengirimkan ke wartawan, pastikan tulisannya sudah tersusun rapi. Saya sering banget terima press release, loncat-loncatr tulisannya dan berantakan banget. Kalau memang news value nya bagus biasanya saya benerin dan edit. Tapi kalau keseringan males juga.
6. Kirimkan foto dengan size paling nggak 700 dan bentuk JPG atau PNG. Jangan sampai 4000, duh berat, dibukanya juga susah.
7. Sepertinya itu dulu
Semoga Bermanfaat
Alia F
No comments