Assalamualaikum, Air Terjun Way Tayas Lampung Selatan, Keindahan Tersembunyi Lewati Medan Menantang - aliaef.com
Pekan lalu saya berkunjung ke Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel). Ini pertama kalinya saya ke Lampung, biasanya hanya lewat saja jika ingin ke Bukitinggi menggunakan jalan darat. Nah dalam kesempatan kunjungan itu saya mendatangi beberapa tempat wisata yang terkenal di Lamsel.
Salah satunya Air Terjun Way Tayas. Jujur ini PR banget ke lokasinya yang jauh dengan akses yang sulit. Masuk hutan lindung dengan medan yang lumayan melelahkan di usia yang sudah nggak muda lagi, Lol. Dulu zaman SMA saya bergabung dengan pecinta alam di sekolah, kayaknya enteng banget naik gunung dan turun gunung malah berlari. Tapi sekarang kok susah bangeett yaaaa, umur memang nggak boong, hahaha.
ini pos kedua, yang ada toiletnya dan parkir motor |
Letaknya di kaki gunungan Rajabasa yang menjulang. Cantiknya Lamsel ini adalah keindahan gunung dan laut itu menyatu. Jika berfoto di pantai, akan terlihat jelas pegunungannya.
Untuk mencapai pos pertama menggunakan mobil saja jalannya hanya setapak dan cukup satu mobil. Jadi bisa dibayangin bila di depan kita ada mobil atau truk yang akan lewat. Terpaksa kita minggir dulu dengan jalanan berbatu, itupun sopirnya kewalahan. Menuju ke pos pertama disuguhi pemandangan indah, sawah dan perbukitan yang luas.
Setelah sampai di tempat perhentian mobil ternyata masih jauh geys. Nah yang ini PR banget. Untuk ke dalam kita harus naik motor. Kata penjaga di sana bisa menyewa motor yang akan disediakan atau membawa motor sendiri atau bahkan jalan. Ini jalanannya kecil cuma cukup satu motor, di sebelah kanan ada tebing atau bukit dan kirinya pepohonan ke arah jurang. Cakep banget kan. Cuma bayar Rp 10 ribu saja.
Ini salah satu medannya, ada tali |
Belum lagi jalanannya naik turun, dan yang bisa melewati jalan ini harus jago menyetir motor. Kalau terpeleset, udah deh wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh. Nanti bisa dilihat di vlog saya medannya seperti apa. Bisa buka di Youtube #VlogAal
Saya bernafas lega ketika akhirnya motor berhenti di pos selanjutnya. Di sana ada toilet yang hanya ditutupi terpal tanpa pintu, wwkwkw. Ada jamban juga lho. Lalu ada saung untuk istirahat. Setelah istirahat sebentar, kita harus jalan lagi menuju air terjunnya. Dan ini jalannya menurun dan agak licin , jadi hati-hati. Konon di hutan lindung itu ada siamang yang akan turun jika cari makanan.
Parno gak? Parnolahh. itulah umur yaaaaaa, dulu mah saya cuek beibeh ke hutan, goa, naik turun tebing nggak mikir bakal ada uler atau binatang menyeramkan lainnya. Tapi ini jadi agak-agak was-was. Masa liat ulet tanah dikira uler, parahkan, Lols.
Salah satu teman saya, Dewi membawa anaknya yang berumur 6 tahun. Karena nggak mungkin juga ditinggal akhirnya diajak serta. Dan nggak mungkin juga anak umur segitu bisa melewati medan menyeramkan, kecuali sudah ada pengalaman dan terbiasa dibawa ortunya treking mungkin nggak masalah. Alhasil anak temen saya itu digendong oleh salah satu petugas.
Jalanan menuju air terjunnya selain licin, juga bakal menemukan pohon pisang tumbang. Gak heran beberapa penjaga membawa golok. Lalu ketika menemukan jalanan terjal menurun sudah ada tali agar tidak jatuh. So far, areanya sudah banyak bantuan untuk yang ingin menikmati keindanhan air terjun Way tayas. Kata si petugas ada jalan lain tapi medannya lebih susah dan menanjak jadi agak muter.
Akhirnya tak lama kemudian, dari cuaca panas mulai terasa segar lantaran hembusan angin dari air terjun. itu tandanya air terjun sudah mulai mendekat. Benar saja di depan mata terlihat jelas air terjunnya. Nah untuk sampai ke depannya harus melewati lagi bebatuan besar yang licin. Disarankan sendal atau sepatu dilepas, tapi memang batunya agak panas. Atau lumayan sakit jika kaki kena batu-batu kecil.
Lagi keluarkan jurus hindari cipratan air terjun |
Alhamdulillah sampai sudah di depan air terjun Way Tayas. Disarankan lagi yang ingin berendam baiknya membawa baju ganti, karena airnya adem banget. Itu juga yang bisa berenang ya. Tapi saya melihat ada orang yang nekat berenang dan berendam terlihat nggak dalem kok.
Anginnya kencang dibarengi dengan cipratan air terjun, sensasinya seru. Jika dipotret terlihat ada pelangi di kamera. Apa ada bidadari yang sedang mandikah? Hohoho haluuu.
Pemandangannya tak jauh berbeda dengan lokasi air terjun lainnya. Saya juga pernah ke air terjun di Lombok, di kaki gunung Rinjani kurang lebih kayak gitu. Setelah puas foto, video, memantau, memandangi dan menyerapi, kita balik ke atas dengan medan yang lebih curam lagi. Tapi happy geys.
Gak nyebur cukup selfie |
Tips:
1. Pakai sepatu kets atau sendal gunung
2. Bawa minum, soalnya panas dan capek naik turunnya
3. Bawa cemilan juga boleh
4. Bawa topi, panas soalnya
5. Gak direkomendasi untuk anak kecil, kalaupun nekat harus membawa serta petugas sana (disewa aja) atau yang udah terbiasa treking
6. Bawa baju ganti dan handuk kalau mau mandi
7. Segitu aja kayaknya.
#Asahkebaikanteam |
Semoga Bermanfaat
Alia Fathiyah
Pemandangannya bagus banget. Makasi juga tipsnya, soon pingin ke sana juga kalau ada kesempatan :)
ReplyDelete