Foto: AAL |
Apa kalimat atau quotes yang menjadi pemecut keberhasilanmu? Dan bangkit dari rasa terpuruk?
"Semua yang terjadi di dunia ini atas izin Allah, dan selalu yakin ini pasti akan ada hikmahnya."
Langsung deh merasa tenang, dan biasanya saya kemudian menganalisa sendiri atas sebuah kejadian, lalu meraba-raba, mungkini yang Allah inginkan dan ini tentu untuk kebaikan diri sendiri.
Kalau terus-terusan mengeluh dan menyalahkan, gak bakal selesai, meskipun saya masih khilaf suka nggak bersyukur.
Saya cuma mau sedikit sharing soal 'kalimat-kalimat' sakti yang diucapkan untuk ketiga anak di rumah. Anak saya laki tiga-tiganya, banyak yang bilang anak laki beda sama anak perempuan (sepertinya). Anak laki lebih baperan, anak laki lebih seneng santai dibanding anak perempuan yang sering bantu ibunya di rumah, anak laki lebih seneng main games, beberapa perbedaan lainnya.
Meski ada juga yang bilang, "ah jaman sekarang mah anak laki sama aja sama anak perempuan."
Entahlah, bisa jadi.
Jadi lantaran anak saya lelaki semua, di rumah saya lebih menekankan, "Anak laki itu bakal jadi pemimpin, bersikaplah seperti pemimpin. Bagaimana sikap pemimpin itu?"
Pemimpin itu nggak melulu sebagai pemimpin perusahaan, sebagai pimpinan di kantor, pejabat tinggi atau pimpinan manapun. Laki-laki itu pasti akan jadi pemimpin di rumahnya sendiri, untuk keluarganya.
Jadi kalau anak saya kerjaanya main HP terus di rumah, saya ngomong begini, "Main HP boleh, tapi jangan mendominasi waktu. Karena ketika main HP, waktu kamu jadi freeze (membeku), sedangkan waktu terus berjalan. Ketika temen-temen kamu udah sampai di Amerika, Eropa, kamu masih stagnan di rumah. Mau kayak gitu?"
Kadang ngaruh, kadang nggak sih. Jadi saya selalu ingatkan terus menerus, karena anak laki itu harus terus menerus diingatkan, agar tetap berada di 'jalannya' sebagai seorang manusia berguna. Jadi saya kalau di rumah bisa dibilang sebagai 'alarm', 'satpam' dan 'ibu tiri'. Lantaran kerjaanya sebagai pengingat, curiga dan teriak ngomel kayak ibu tiri, Lols.
Kalau udah hopeless karena dicuekin, kadang saya ngomong gini, "Mama jadi kayak ibu tiri kan ngomel terus." Emak jadi baper, lol.
Selain itu, saya paling 'galak' ke anak kalau soal ibadah. Jika anak ada yang nggak sholat (apalagi yang udah balikh), mereka tau resikonya dari emaknya. "Jangan sampai taring dan tanduk mama keluar ya." Dan mereka pun langsung ngibrit sodara-sodara.
Alhamdulillah sampai sekarang anak-anak sholat, meski tentu dalam soal khusu' masih susah (proses), tapi dengan mereka ingat waktu, saya udah bersyukur. Meski lagi-lagi insting satpam, alarm dan ibu tiri masih terus dilanjutkan sampai kapanpun.
"Mau jadi laki-laki sholeh, atau laki-laki sholehah? Kalau mau laki-laki sholehah, sholat aja di rumah, gak usah di mesjid."
Alhasil sambil tekuk muka dan segala drama, mereka jalan ke mesjid. Hahahaha, tapi pas pulang dari mesjid mereka ceria lagi kok.
Yaaaa..gitu dehhh, jadi seorang ibu nggak boleh ada kata 'capek' dan 'bosen' untuk kebaikan masa depan anaknya sendiri. Semoga saya juga nggak bosan untuk terus mengingatkan ketiga anak saya untuk memiliki rasa tanggung jawab sebagai laki-laki. Semoga temen-temen yang baca ini, semua anaknya menjadi anak yang sholeh dan sholehah dan selalu dalam lindungan Allah SWT, Amin.
Semoga Bermanfaat
AAL
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete