Gue sebenarnya nggak gitu suka makanan berbau mie, tapi kalau ditawarin mie ayam gue pasti nggak bisa nolak. Sukak banget sama mie ayam, dan cenderung suka yang kering tanpa kuah.
Mie ayam kini sudah masuk restoran, dan gue masih srek sama mie ayam abang-abang pinggir jalan. Nggak tahu kenapa rasanya original dibandingkan ketika sudah masuk mal.
Nah, belum lama ini gue dapat undangan untuk mencicipi Mie Ayam Bintaro atau yang disingkat Miabi. Gue semangan 45 banget dateng. Letaknya di pinggir jalan di kawasan Bintaro sektor 9. Nggak jauh dari Masjid Raya.
Gue disodori daftar menu plus harga, pastinya reflek memilih harga yang paling mahal di menu (aji mumpung gratis boo, Lols). Namanya mie yamin komplit pedas harga Rp 30 ribu.
Di daftar menu banyak banget macam rasa mie dan paling murah yang original itu Rp 18 ribu. Ternyata, di warung Miabi nggak cuma menyediakan mie ayam doang, tapi ada menu lainnya seperti nasi uduk, soto, nasi tim ayam, nasi goreng, kopi sampai singkong Thailand.
Owner Miabi: Loesi Risniawati |
Loesi mengklaim miabi sebagai mie ayam halal, higienis dan menyehatkan. Tanpa bahan pengawet dan mie tersebut dibuat setiap hari yang menghabiskan tepung terigu sebanyak 12 kilogram (khusus weekend 25 kilogram).
Miabi tidak menggunakan pengawet, karena setiap pagi, Anton Saputra, manajer dan masih saudaraan sama Loesi itu, menguleni tepung untuk dibuatkan mie. Dia mengaku pernah membuat mie untuk 2 hari, ternyata rasanya sudah berbeda dan tidak bisa lagi dimakan. Selain itu, miabi tidak menggunakan aci yang fungsinya supaya tidak nempel.
Soal MSG, Loesi mengakui menggunakan MSG di olahan makanannya. Ternyata, mitos selama ini yang menjelaskan jika MSG bikin bodoh itu tidak benar. Menurutnya, MSG perlu dimakan untuk protein otak dan memang sebagai penyedap. "Tapi memang tidak boleh lebih dari takaran seharusnya," kata Loesi.
Ketika pesanan gue datang terlihat satu mangkok mie ayam yang menggiurkan, 2 buah bakso di mangkok kecil plus kuah juga ada pangsit kering. Sayangnya Miabi tidak menyediakan pangsit basah yang gue suka banget.
Karena gue suka kering, mie yamin komplit pedas itu tidak gue tuangkan kuah, dan sepertinya gue salah pilih. Harusnya gue memilih mie ayam tanpa campuran apapun, alias original. Jadi begini yang saya rasakan ketika melahapnya.
1 Terlalu banyak minyak yang menempel di bibir, karena gue tidak menuangkan kuah.
2. Untuk memberikan level rasa pedas, pesenan gue diberikan semacam sambel goreng (dan direkomendasi tanpa saus, tapi karena kebiasaan makan mie ayam dengan paka saos, akhirnya rasanya tidak sesuai yang diharapkan).
Saya memang tipe orang kuno untuk soal makanan, alias suka makanan yang original. Jika sebuah menu sudah dibuat inovasi, lidah ini sepertinya sulit menerima.
Tapi jika ada yang menyukai mie rasa gurih dan pedas, ini pilihan tepat .
Caramel Ice Coffee Cube |
Miabi juga sudah bisa dipesan lewat Go Food. Di Miabi juga ada koneksi Wifi yang kenceng jaringannya.
Lokasi Miabi:
Jl Maleo Raya Sektor 9 (Depan Puri Bintaro) dan
Pasar Modern Bintaro (KA-118 Pintu Timur).
Alia Fathiyah
Hahaha.... Kalo ak suka ke Miabi yg d BTC mba, abis baca m buru" ke miabi
ReplyDeleteHehehehe deket ya chi dari rumah
Deleteini sih deket rumahku mbak, mampir ah kapan2
ReplyDeleteCuzzz ah mampir banyak pilihan makanan
DeleteWah bintaro..kapan-kapan wajib nyobain nih :)
ReplyDeleteDeket rumah ya mbak tuty, cuzz gih
DeleteAku suka mie ayam. Duh itu menggoda banget ya buat dimakan
ReplyDeleteHahaha godaan mie ayam
DeleteWah ini tipikal mie dengan topping kesukaanku
ReplyDeleteCocok nih kalo suka mie ayam inovatif, di sini pilihannya
Deletewaaa kemaren pengen banget ikut makan mie ayam ke situ, tapi sayang ada halangan. Kapan2 pengen ah nyobain makan di sana...
ReplyDeleteIya enak di sini yang pasti banyak pilihan
DeleteMau dong kaka miyabinya,aduh si gue jadi laperz.
ReplyDeletewkwkwkw yukkk cobainn gw traktirrrrr
Delete