(Review) Film Kong: Skull Island, Ada yang Berbeda di King Kong Kali Ini


Film yang menampilkan kera raksasa atau King Kong sepertinya tidak pernah bosan diminati sejak pertama kali dibuat pada 1933. Berbagai remake film tersebut selalu laris manis. Remake terakhir pada 2005 bertajuk King Kong yang disutradarai oleh Peter Jackson dan dimainkan Naomi Watss.

Kini 2017, Film King Kong remake kembali muncul dengan tajuk Kong: Skull Island yang disutradarai oleh Jordan Vogt-Roberts.


Kong: Skull Island mengisahkan sekelompok penjelajah dan tentara Amerika yang masuk ke pulau antah-berantah bernama Skull Island pada 1970-an. Penjelajah itu terdiri dari peneliti Bill Randa (John Goodman), serta melibatkan beberapa unit militer yang dipimpin oleh Kolonel Preston Packard (Samuel L Jackson), Mason Weaver si fotografer (Brie Larson) dan tentara bayaran asal Inggris, James Conrad (Tom Hiddleston).


Setelah melewati kabut tebal dan gempuran dahsyat petir menyerang helikopter yang membawa mereka, akhirnya menemukan pulau cantik itu (konon itu adalah Halong Bay yang berisi limes stones yang ada di Vietnam. Yess i've been there baby). 


Sebelum mendarat, para militer ini menurunkan bom sesuai perintah yang diminta Randa dengan dalih untuk mengukur kedalaman tanah.

Bisa ditebak, sekitar 13 helikopter melayang itu harus 'berperang' yang dikejutkan dengan kemunculan King Kong yang merasa terganggu dengan ledakan tersebut. Akibatnya, mereka kocar kacir, banyak yang mati dan heli yang meledak. Anak buah Packard ada yang tewas sehigga meninggalkan dendam untuk membalasnya ke King kong.


Nah, gue baru kali ini menonton aksi Tom Hiddleston setelah melepas karakter Loki di film Thor dan Avengers. Tom yang pernah diisukan bakal menjadi next James Bond, yang ada dalam bayangan gue pastinya bakal keren kalau menjadi one man show, alias jagoan yang paling diandalkan. 



Tapi ternyata tidak. Tom seperti kebingungan apa yang harus dilakukan sebagai seorang jagoan . Vokalnya kurang menggelegar, lebih banyak terdengar logat Inggrisnya yang terkesan santun jadi nggak macho. Bagian Tom jadi jagoan juga kurang diasah oleh sutradara. Hanya ada satu adegan ketika dia harus melewati asap gas beracun untuk menyelamatkan temannya, dia harus melawan burung-burung purba yang sadis siap menggigitnya. Tom melayangkan pedang sambil berlari hingga semuanya mati. udah gitu aja.
Selebihnya Tom kurang greget. Aktingnya sangat lebih baik ketika menjadi Loki, adek Thor yang paling nyebelin dan ngeselin. 


Nggak berbeda jauh dengan Brie Larson yang tahun lalu meraih Oscar untuk Aktris Terbaik lewat film Room. Brie yang di sini menjadi fotografer, sepertinya 'mendalami' sekali perannya. Ketika semua orang memegang senjata, jejaga jika ada musuh yang siap menyergap, Mason (Brie) malah selalu menggengam kamera. Mbok ya, tetap memegang senjata dan kamerakan bisa dicantelin di leher. Gaya kayak cewek tomboy-nya nggak kepake. Gue mengira si Mason akan lincah fighting mengingat di awal cerita gaya dia kayak koboy.


Lalu, Kolonel Pavkrad (Samel L Jackson), karakter yang dimainkan gak jauh berbeda jika ingin dibandingkan film dia sebelumnya. Keras kepala, ngeselin , otoriter dan merasa paling benar. Mungkin dia memang cocok dengan karakter itu sehingga melekat, pas dengan wajahnya yang keras.


Bisa Baca Ini Juga : Ternyata Gue Suka Kerja

Sejak 1933, King Kong selalu diceritakan turun ke kota (New York) dan memanjat empire State demi seorang wanita. Tapi untuk  Kong: Skull Island  tetap (menurut gue lebih menarik dan masuk akal), berada di pulau terpencil yang mereka sebut "ada tempat di mana Tuhan belum menyelesaikan ciptanNYa."

Selain bakal menemukan King Kong, mereka juga menemukan beberapa mahluk aneh dengan bentuk raksasa. Tadinya gue menyangka bakal ada dinosaurus ternyata, bukan. Tapi ada yang kelewat, ketika Kolonel Hank Marlow (John C Reilly), pilot yang sejak 28 tahun terdampar di sana nyeletuk. "Jangan salah itu bukan suara burung, tapi semut raksasa." Tapi sampe film selesai semutnya nggak muncul-muncul. Sutradaranya nggak detil soal beginian.

Tapi untuk pertarungan antara King Kong dan kadal, bolehlah. Seru dan menegangkan, apalagi King Kong dalam kondisi sekarat setelah habis-habisan dibakar. Hubungan King Kong dengan wanita dari semua film kali ini lebih halus. Mason hanya menyentuh wajah King Kong dan keduanya menitikkan air mata. Seperti saling mengerti dan komunikasi dalam diam.


Film ini ada sisi lucu, seram, menegangkan, kasihan, dan menyedihkan (ini komentar anak gue yang katanya seru banget film King Kong).

Happy Watching Guys!


AAL

3 comments

  1. Aku sudah nonton dan merasa film ini mirip dengan Godzilla. Kurang berkesan sih di hati saya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oya?? waahh aku belum nonton Godzilla. Makasih udah mampir ya

      Delete
  2. Sekilas malah saya ngerasa mirip Jurrasic World. Setting hutan dan pendatang yg mengganggu penghuni asli, kali yaaa. Saya suka seri2 king kong lainnya, kemarin abis ngelengkapin koleksi dvd nya. Cari yg murah via priceza.co.id, ori loh...bukan abal2, ntar gak awet. Hehe

    ReplyDelete