Masa Content Writer Dibayar Rp 10 Ribu?
Thursday, June 23, 2016
Belum lama seorang teman, yang juga pernah jadi jurnalis mengirim sebuah artikel, kurang lebih judulnya, Benarkah content writer dibayar murah? Dia tag ke beberapa teman yang juga pernah menjadi jurnalis (kita kumpulan wanita ketje yang pernah bekerja di media ternama, kini memilih freelance dan tetap menjadi penulis). Saya yang langsung respon cepat.
"Ini ah gila, masa satu tulisan dibayar cuma 10 ribu. Memangnya, kita nggak pake mikir, googling, mikir angle tuisan yang menarik hingga enak dibaca," gitu kata saya.
Seorang teman yang pernah menjadi jurnalis di koran sore itu ikutan komentar pedih. "Rusak deh pasaran, sangat rendah hak jurnalis?"
Teman saya yang satunya yang pernah bekerja di harian metro ternama dan men-tag tulisan itu mengompori kami berdua untuk menulis balik soal itu. "Lagian perlu dicatat, di artikel ini dia menulis nggak pakai liputan dan riset, dan konten web tidak bisa dijadikan refrensi."
Saya jadi tergelitik untuk menulis soal ini.
Sejak setahun lalu, saya memilih menjadi freelancer dan hanya menjadi kontributor di Tempo.co. Praktis, saya nggak punya gaji tetap yang tentunya jumlahnya sama ketika saya menjadi karyawan di Tempo. Lalu atas saran teman, saya mencoba daftar di berbagai perusahaan freelancer marketing yang kini makin menjamur. Kira-kira saya mendaftar di empat atau lima tempat, sebagai penulis dan blogger. Dan sampai sekarang belum ada yang menawari saya, karena sayanya tidak mengirim pengajuan karena masih melihat kerjaan yang cocok dan honor yang sesuai.
Ngilu saya ketika membaca beberapa lowongan untuk menulis content atau blog dengan hanya menulis 350 hingga 500 kata, dibayar Rp 300 ribu dengan tulisan sampai 20 atau 30. Dan tragisnya, banyak pula nyang mendaftar untuk diterima.
Seorang teman yang mantan jurnalis di koran sore itu mengaku banyak yang menawarinya via email. "Gue banyak kirim pengajuan dan mereka menawari, cuma belum ada yang gue ambil. Masa harganya segitu," katanya sambil cengar-cengir.
Mungkin ego saya dan teman saya ini, sebagai wartawan muncul ketika melihat beberapa tawaran itu. Kita yang basic nya wartawan tentu harga segitu nggak sesuailah. Wartawan terbiasa menulis dengan mencari data, konfirmasi ke pihak terkait, dan mencari informasi lain apakah yang akan kita tulis itu memang layak diberitakan atau tidak.
Untuk hitung-hitungan tentu juga nggak masuk akal, menurut saya. Kita harus menghitung berapa banyak paket internet yang keluar selama kita menulis 1 artikel. Tentunya lebih dari Rp 10 ribu kan? Belum lagi untuk browsing, terus cari angle yang menarik supaya klien suka dengan tulisan kita. Saya pikir itu nggak worth it.
Saya sudah beberapa kali menjadi kontributor di beberapa media, tapi cetak, tentu berbeda dengan online. Bayarannya menggiurkan, seperti sebuah harian bahasa Inggris yang terkenal, saya hanya menulis kecil soal selebritas mereka mau membayar Rp 150 ribu dan itu diluar honor tambahan setiap bulannya. (Bayangin kalau dalam sehari saya menulis 5 selebritas, berapa sebulan saya dapat? lumayan bingitkan). Beberapa tahun lalu ketika media web belum sebanyak sekarang, saya juga pernah mengisi halaman selebritas di media web dengan bayaran pertulisan Rp 75 ribu.
Tapi, saya juga nggak mau men-judge orang yang dengan suka rela menerima harga segitu. Itu hak mereka. Itu pilihan mereka sendiri, meski jujur saya suka sebel sama si pemberi kerja dengan memberikan banyak syarat, tapi cuma mau keluar duit Rp 10 ribu untuk satu tulisan.
Aal
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wuuuuaaaaaaahh
ReplyDeleteHehehehe
Deleteaku lagi belajar dunia per-content writing-an, makasih untuk sharingnya ya mak
ReplyDeleteadikku jurnalis di mra group, pernah ditawarin juga freelance content writer, dia nolak soalnya cuma 30 ribu per artikel
Iya, dunia penulisan harusnya dihargai lebih baik layaaaa
DeleteKira-kira biaya yang pas untuk perartikelnya berapa ya?
ReplyDeleteKarena saya lagi bingung, ditawarin jadi content writer disebuah perusahaan makanan ��
dua kali mampir ke sini, gara-gara cari tahu gaji content writer di google. terima kasih ulasannya mbak. pengen bisa kerja di perusahaan atau minimal nggak dijadikan sampingan aja hahaha
ReplyDeleteane mau cari content writer, disatu sisi saya baru bangun fondasi dasarnya, dan tentu banyak struggle secara finansial karna belum menghasilkan, cara dan tips, atau solusi yang tepat gimana yaaaaaa.. makasih sharingnya bermanfaat
ReplyDeleteAwesome article Lot's of data to Read...Great Man Keep Posting and upgrade to People..Thanks How to remove negative content online
ReplyDeleteThis happened to me Kak Aliaa! huhu so sad. Baru2 ini apply di salah satu media online untuk jadi freelance writer dan mereka menawari rate 15k/ article untul 300-500 kata dengan jumlah min 20 artikel. Ini bisa dibilang underpaid kan, yaa? Btw, ada rekomendasi media untuk apply posisi ini juga nggak Kak selain Tempo? Thanks for sharing yaa sebelumnya :)
ReplyDeleteGilak sih. Dan ini terjadi para diri ane. Ane lihat di lowongan sekali post dikasih upah 100-200an tp dg syarat 1000 kata. Itu masih mending dan masuk akal. Dan dilihat di fiverr pun jg gede berapa dollar itu, jika dirupiahkan sampe 200-300 rb. Nah ane sengaja ngepost di form blogger, lowongan content writer dan banyak yg nginbox. Dan yg bikin kaget, 100rb per 1000 kata masih dibilang mahal. Dan ane sengaja tanya, dia malah bales 10-30rb. Disitu ane ingin berkata kasar dan ingin sekali misoh. Gak masuk akal sih asli. Apalagi ini udah 2020, udah tau lah pasarannya.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHalo kak. Kebetulan saya sdg dpt panggilan interview sbg content writer. Kira2 brp rate harga yg sesuai utk artikel yg terdiri dari 600 kata, nb: saya blm pny pengalaman sama sekali di bidang ini. Hanya srg nulis di blog pribadi saja. Mohon ilmunya kak, terima kasih.
ReplyDeleteSpeachless banget liat artikel ini, aku juga jadi freelance writer dan emang gaji ku tergantung berapa artikel yang aku ambil, dan emang murah bangettt. Kadang untuk 500 kata aja aku cuma dibayar 5ribu huhu so sad. Aku ambil job ini karena emg sambilan kuliah aja drpd gabut, tp baru baca artikel ini kaya tertamparrr
ReplyDeleteLumayan banyak juga ya kalau bisa dapat job dengan rate 1 artikel 75ribu
ReplyDelete